Suara seruling mengalun membelai
Merambah berjalan dalam nada
Mengalir dalam lantunan udara
Mengawan membubung ke angkasa
Suara merangkak memenuhi bukit
Memutar mengisi seluruh lembah
Terdengar nyaring dentuman lagu
Mengiringi mengawali hembusan suara
Alunan nada terdengar jernih
Mengikis membelai penuh makna
Memecah memenuhi udara bebas
Bersatu begemilau dengan kata
Membeku menyatu dalam lantunan
Mengantar mengiring keindahan nada
Menyusuri bersama dengan lagu
Dalam menemani keheningan malam
14 januari 2006
Blog ini memberikan pengertian kepada kita bagaimana menyampaikan sesuatu kepada orang lain lewat tinta dan kertas dalam puisi
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Jumat, 18 Januari 2008
JALAN KELAM
Detak-detak terasa menusuk
Mencekam merajuk dalam jiwa
Bergetar bergerak jalan setapak
Berlalu melintas hitam berkabut
Merangkak meninggalkan kata
Berbaris bersusun jadi rangkaian
Menumpuk bergaris saling berantai
Mengisi memenuhi setiap liku
Gerah rasa hancur memecah
Mengembung berawan di angkasa
Mengalir merajuk dalam gelap
Menusuk mencekam merajam jiwa
Berdering berbunyi talang bertalu
Kelam merambah jalan setapak
Mendengar merasakan keluhan bumi
Dalam gelap dunia malam
13 januari 2006
Mencekam merajuk dalam jiwa
Bergetar bergerak jalan setapak
Berlalu melintas hitam berkabut
Merangkak meninggalkan kata
Berbaris bersusun jadi rangkaian
Menumpuk bergaris saling berantai
Mengisi memenuhi setiap liku
Gerah rasa hancur memecah
Mengembung berawan di angkasa
Mengalir merajuk dalam gelap
Menusuk mencekam merajam jiwa
Berdering berbunyi talang bertalu
Kelam merambah jalan setapak
Mendengar merasakan keluhan bumi
Dalam gelap dunia malam
13 januari 2006
JALAN HIDUP
Hidup bagai awan kelam
Penuh kabut hitam membeku
Berdesir mengilir sunyi sepi
Mengantar menembus kelabu langit
Suara menderu mengawan ke angkasa
Cahaya bersinar penuh harapan
Agar hidup bisa menepis
Merasakan menghayati jalanan berliku
Pedih nyeri dan sakit
Menempel menebal mengiris diri
Menusuk merajuk dalam tulang
Walaupun diri tak sanggup
Namun waktu belum berakhir
Demi memperjuangkan jati diri
Harus berjalan dalam perasaan
12 januari 2006
Penuh kabut hitam membeku
Berdesir mengilir sunyi sepi
Mengantar menembus kelabu langit
Suara menderu mengawan ke angkasa
Cahaya bersinar penuh harapan
Agar hidup bisa menepis
Merasakan menghayati jalanan berliku
Pedih nyeri dan sakit
Menempel menebal mengiris diri
Menusuk merajuk dalam tulang
Walaupun diri tak sanggup
Namun waktu belum berakhir
Demi memperjuangkan jati diri
Harus berjalan dalam perasaan
12 januari 2006
Selasa, 15 Januari 2008
DORONGAN
Terik panas tiada terasa
Debu berhembus jadi selimut
Angin sepoi menghiasi jalanan
Bergulir menebas mengiringi langkah
Berdetak bergetar sentakan kaki
Berhembus bergerak getaran jiwa
Mengalun mengisi roda kehidupan
Menyatu bersama dengan alam
Darah keringat dan air mata
Meleleh mengalir bercucuran bersama
Menuruni mengikuti detak nadi
Mengikis mengejar getaran jantung
Menggoncang mematahkan semangat jiwa
Namun hati tiada peduli
Demi ketulusan dan keikhlasan
Dalam memperjuangkan jati diri
11 januari 2006
Debu berhembus jadi selimut
Angin sepoi menghiasi jalanan
Bergulir menebas mengiringi langkah
Berdetak bergetar sentakan kaki
Berhembus bergerak getaran jiwa
Mengalun mengisi roda kehidupan
Menyatu bersama dengan alam
Darah keringat dan air mata
Meleleh mengalir bercucuran bersama
Menuruni mengikuti detak nadi
Mengikis mengejar getaran jantung
Menggoncang mematahkan semangat jiwa
Namun hati tiada peduli
Demi ketulusan dan keikhlasan
Dalam memperjuangkan jati diri
11 januari 2006
BERSAMA ALAM
Ayam berkokok tanda pagi
Matahari menyingsing penuh makna
Terang menyinari seluruh alam
Menembus menerobos dunia gelap
Sinar terik tiada terasa
Menyapu menyelimuti seluruh hidup
Mengikis menyengat tulang belulang
Mencairkan menguapkan seluruh tenaga
Suara menggema membubung ke angkasa
Mengisi memenuhi seluruh bumi
Menebas menepis seluruh pendengaran
Menusuk menyelinap hingga perasaan
Keinginan bergerak mengalir bersama
Mengetuk memanggil kemurnian hati
Menjalankan melaksanakan kehendak diri
Menggapai menerima kebebasan alam
10 januari 2006
Matahari menyingsing penuh makna
Terang menyinari seluruh alam
Menembus menerobos dunia gelap
Sinar terik tiada terasa
Menyapu menyelimuti seluruh hidup
Mengikis menyengat tulang belulang
Mencairkan menguapkan seluruh tenaga
Suara menggema membubung ke angkasa
Mengisi memenuhi seluruh bumi
Menebas menepis seluruh pendengaran
Menusuk menyelinap hingga perasaan
Keinginan bergerak mengalir bersama
Mengetuk memanggil kemurnian hati
Menjalankan melaksanakan kehendak diri
Menggapai menerima kebebasan alam
10 januari 2006
WARNA HIDUP
Hidup didunia penuh misteri
Bayang slalu menghantui
Hati berdebar penuh perasaan
Dibalik dinding dan tembok
Berdesir merambah suara halilintar
Berisik menembus dinding kehidupan
Berkabut penuh alang-alang
Bintang bersinar samar-samar
Semua menyelimuti perasaan diri
Dalam menembus kabut hitam
Dan melewati pasir berduri
Demi mempertahankan jiwa kehidupan
Semua sudah mendarah daging
Dalam menghadapi tantangan hidup
Dan perjuangan takkan surut
Demi meraih cita-cita
08 januari 2006
Bayang slalu menghantui
Hati berdebar penuh perasaan
Dibalik dinding dan tembok
Berdesir merambah suara halilintar
Berisik menembus dinding kehidupan
Berkabut penuh alang-alang
Bintang bersinar samar-samar
Semua menyelimuti perasaan diri
Dalam menembus kabut hitam
Dan melewati pasir berduri
Demi mempertahankan jiwa kehidupan
Semua sudah mendarah daging
Dalam menghadapi tantangan hidup
Dan perjuangan takkan surut
Demi meraih cita-cita
08 januari 2006
KECERIAAN
Dihari nan indah
Dipagi yang cerah
Dibawah kicauan burung
Dari ranting ke ranting
Dalam menyambut pagi
Yang penuh dengan ceria
Menunggu yang telah pergi
Dengan penuh suka ria
Hari mekar bagai bunga
Dihari yang berbahagia
Yang terisi kesenangan hati
Takkan terlupakan sampai mati
Dalam mengarungi sejarah hidup
Yang tertulis dalam kitab
Apa yang menjadi nasib
Dijalani dengan penuh sanggup
14 desember 2005
Dipagi yang cerah
Dibawah kicauan burung
Dari ranting ke ranting
Dalam menyambut pagi
Yang penuh dengan ceria
Menunggu yang telah pergi
Dengan penuh suka ria
Hari mekar bagai bunga
Dihari yang berbahagia
Yang terisi kesenangan hati
Takkan terlupakan sampai mati
Dalam mengarungi sejarah hidup
Yang tertulis dalam kitab
Apa yang menjadi nasib
Dijalani dengan penuh sanggup
14 desember 2005
SUASANA PAGI
Pagi terasa indah menyenangkan
Berhembus angin penuh harap
Diselimuti awan putih bersinar
Diterangi matahari di ufuk timur
Menggema dering diserpihan udara
Terdengar nyarinng bagai nyanyian
Mengisi memenuhi suasana pagi
Menggetarkan bisikan dibalik tirai
Suara terdengar penuh harap
Mengalun mengiriongi lantunan nada
Menepis mengiris dalam dada
Meninggalkan kesan tanpa batas
Berbunga berkembang bagai melati
Penuh santunan harum semerbak
Berdesir mengisi lantunan hari
Dalam mengenang peristiwa pagi
09 januari 2006
Berhembus angin penuh harap
Diselimuti awan putih bersinar
Diterangi matahari di ufuk timur
Menggema dering diserpihan udara
Terdengar nyarinng bagai nyanyian
Mengisi memenuhi suasana pagi
Menggetarkan bisikan dibalik tirai
Suara terdengar penuh harap
Mengalun mengiriongi lantunan nada
Menepis mengiris dalam dada
Meninggalkan kesan tanpa batas
Berbunga berkembang bagai melati
Penuh santunan harum semerbak
Berdesir mengisi lantunan hari
Dalam mengenang peristiwa pagi
09 januari 2006
Minggu, 05 Agustus 2007
ANAK JALANAN
Dirimu ada dimana-mana
Disetiap sudut-sudut kota
Diantara gedung-gedung bertingkat
Disetiap arus jalan raya
Kau menanggung duka derita
Menjalani setapak demi setapak
Menelusuri jalan dan lorong
Demi menyambung sisa hidup
Tapi, adakah yang peduli?
Memperhatikan merasakan duka derita
Yang kau rasakan sekarang
Atau merasa kasihan untukmu
Dunia memang kejam dan sadis
Terhadap dirimu dan kehidupanmu
Tapi sabarlah dan bertawakkal
Semoga mereka akan sadar
07 januari 2006
Disetiap sudut-sudut kota
Diantara gedung-gedung bertingkat
Disetiap arus jalan raya
Kau menanggung duka derita
Menjalani setapak demi setapak
Menelusuri jalan dan lorong
Demi menyambung sisa hidup
Tapi, adakah yang peduli?
Memperhatikan merasakan duka derita
Yang kau rasakan sekarang
Atau merasa kasihan untukmu
Dunia memang kejam dan sadis
Terhadap dirimu dan kehidupanmu
Tapi sabarlah dan bertawakkal
Semoga mereka akan sadar
07 januari 2006
KEBERSAMAAN
Kerlap-kerlip bintang malam
Mengingatkan pada masa lalu
Diwaktu masih bersama dulu
Dimalam yang penuh bintang
Bulan menerangi jalan ini
Memberikan arah langkah hidup
Menelusuri seluk-beluk kehidupan
Dalam mengiringi langkah bersama
Bintang menjadi saksi bisu
Dalam perjalanan hidup ini
Yang selalu merasakan rindu
Ingin rasanya selalu bersama
Malam-malam pun teringat
Selalu terbayang dibola mata
Betapa rasanya ingin menyatu
Agar mimpi jadi kenyataan
06 januari 2006
Mengingatkan pada masa lalu
Diwaktu masih bersama dulu
Dimalam yang penuh bintang
Bulan menerangi jalan ini
Memberikan arah langkah hidup
Menelusuri seluk-beluk kehidupan
Dalam mengiringi langkah bersama
Bintang menjadi saksi bisu
Dalam perjalanan hidup ini
Yang selalu merasakan rindu
Ingin rasanya selalu bersama
Malam-malam pun teringat
Selalu terbayang dibola mata
Betapa rasanya ingin menyatu
Agar mimpi jadi kenyataan
06 januari 2006
PAGI DI TAMAN
Semilir angin sejuk sepoi
Semerbak harum penuh bunga
Burung berkicau penuh ceria
Menyambut pagi musim dingin
Bunga mekar penuh harum
Warna-warni kilauan mata
Terbentang warna yang unik
Memberikan aroma cita rasa
Kupu-kupu turut bersama
Menambah indah suasana pagi
Meliuk-liuk memcari wangi
Sehingga mata tak jenuh
Hati terasa tenang sentosa
Merasakan menghayati keindahan pagi
Menelusuri mengitari keindahan taman
Dalam menikmati indahnya pagi
05 januari 2006
Semerbak harum penuh bunga
Burung berkicau penuh ceria
Menyambut pagi musim dingin
Bunga mekar penuh harum
Warna-warni kilauan mata
Terbentang warna yang unik
Memberikan aroma cita rasa
Kupu-kupu turut bersama
Menambah indah suasana pagi
Meliuk-liuk memcari wangi
Sehingga mata tak jenuh
Hati terasa tenang sentosa
Merasakan menghayati keindahan pagi
Menelusuri mengitari keindahan taman
Dalam menikmati indahnya pagi
05 januari 2006
TEKAD
Hari berlalu bagai mimpi
Perasaan datang silih berganti
Memutar mengisi roda kehidupan
Dalam menelusuri jejak perjalanan
Berjalan bukan seorang diri
Berhenti tanpa bayang-bayang
Berlalu bagai sobetan kilat
Melintas bagai goresan guntur
Meninggalkan kesan sepanjang umur
Bagai tulisan dalam baja
Akan teringat sampai mati
Walau berlalu ditelan waktu
Namun teringat seumur hidup
Biarpun jarak yang memisahkan
Tetapi hati telah bertekad
Untuk selalu bersama selamanya
04 januari 2006
Perasaan datang silih berganti
Memutar mengisi roda kehidupan
Dalam menelusuri jejak perjalanan
Berjalan bukan seorang diri
Berhenti tanpa bayang-bayang
Berlalu bagai sobetan kilat
Melintas bagai goresan guntur
Meninggalkan kesan sepanjang umur
Bagai tulisan dalam baja
Akan teringat sampai mati
Walau berlalu ditelan waktu
Namun teringat seumur hidup
Biarpun jarak yang memisahkan
Tetapi hati telah bertekad
Untuk selalu bersama selamanya
04 januari 2006
UNTUK BUNDA
Dimalam yang sunyi
Aku duduk termenung
Kadang terasa susah
Kadang merasa sedih
Setiap saat setiap waktu
Aku selalu teringat padamu
Namun jarak memisahkannya
Hanya do’a kupanjatkan
Semoga kau sehat selalu
Karena jerih payahmulah
Karena pengorbananmulah
Sehingga aku ada disini
Semua ini kau lakukan
Semata demi untukku
Semua untuk buah hatimu
Demi masa depanku
03 januari 2006
Aku duduk termenung
Kadang terasa susah
Kadang merasa sedih
Setiap saat setiap waktu
Aku selalu teringat padamu
Namun jarak memisahkannya
Hanya do’a kupanjatkan
Semoga kau sehat selalu
Karena jerih payahmulah
Karena pengorbananmulah
Sehingga aku ada disini
Semua ini kau lakukan
Semata demi untukku
Semua untuk buah hatimu
Demi masa depanku
03 januari 2006
KEHENINGAN
Malam yang sepi nan sunyi
Tanpa suara dan gerak
Semua diam dalam tidurnya
Sambil bergelut dengan mimpi
Semua berlalu dengan hening
Tanpa senda dan gurau
Berjalan mulus tanpa berisik
Dengan perasaan yang dalam
Bunyi larut dalam malam
Bagai ditelann tanpa tanda
Semua diam penuh carita
Mengalun mengalir bersama mimpi
Hingga pagi pun menjelang
Dalam mengakhiri dongen hidup
Yang terbuai dalam malam
Yang penuh cerita dan sejarah
02 januari 2006
Tanpa suara dan gerak
Semua diam dalam tidurnya
Sambil bergelut dengan mimpi
Semua berlalu dengan hening
Tanpa senda dan gurau
Berjalan mulus tanpa berisik
Dengan perasaan yang dalam
Bunyi larut dalam malam
Bagai ditelann tanpa tanda
Semua diam penuh carita
Mengalun mengalir bersama mimpi
Hingga pagi pun menjelang
Dalam mengakhiri dongen hidup
Yang terbuai dalam malam
Yang penuh cerita dan sejarah
02 januari 2006
Rabu, 01 Agustus 2007
ANGAN ANGAN
Memandang jangan jauh pandangan
Lain dipikirkan lain terjadi
Belajar jangan dipaksakan
Susah mengerti cepat hilang
Dipikirkan jangan terlalu dipikirkan
Membuat badan mengandung penyakit
Sabar menanti menghadapi cobaan
Menuntut hidup dalam kebimbangan
Jangan tergesa memegang bara
Lepas hangat dingin juga
Jangan cepat menaruh benci
Habis emosi rindu juga
04 oktober 2003
Lain dipikirkan lain terjadi
Belajar jangan dipaksakan
Susah mengerti cepat hilang
Dipikirkan jangan terlalu dipikirkan
Membuat badan mengandung penyakit
Sabar menanti menghadapi cobaan
Menuntut hidup dalam kebimbangan
Jangan tergesa memegang bara
Lepas hangat dingin juga
Jangan cepat menaruh benci
Habis emosi rindu juga
04 oktober 2003
DALAM HATI
Semua kata berujung manis
Dibalik kertas semua laris
Tinta menetes hingga habis
Dari hati yang menangis
Mengukir kenangan tiada arti
Mencari ilmu sampai mati
Agar senang rasanya hati
Sampai akhir hayat nanti
Semangat menggebu bagai bara
Mengejar rindu dipuncak menara
Biar badan jadi sengsara
Asal hati seperti mutiara
Angin berhembus membawa rindu
Dibalik bukit yang sedu
Mencari teman terasa syahdu
Dari cerita yang mengadu
17 juni 2005
Dibalik kertas semua laris
Tinta menetes hingga habis
Dari hati yang menangis
Mengukir kenangan tiada arti
Mencari ilmu sampai mati
Agar senang rasanya hati
Sampai akhir hayat nanti
Semangat menggebu bagai bara
Mengejar rindu dipuncak menara
Biar badan jadi sengsara
Asal hati seperti mutiara
Angin berhembus membawa rindu
Dibalik bukit yang sedu
Mencari teman terasa syahdu
Dari cerita yang mengadu
17 juni 2005
JALANAN SETAPAK
Mata mencari burung dara
Aku bertemu setan tenggara
Sabar hati penuh lara
Resah penuh gara-gara
Ingin bertemu bersama para
Agar hati bebas sengsara
Dengan memakai berbagai cara
Ibarat menanam kacang kara
Empu sakit tiada tara
Xante penuh huru-hara
Ajaib bagai batu mutiara
Cari kawan semangat membara
Taruh rindu di puncak menara
10 januari 2005
Aku bertemu setan tenggara
Sabar hati penuh lara
Resah penuh gara-gara
Ingin bertemu bersama para
Agar hati bebas sengsara
Dengan memakai berbagai cara
Ibarat menanam kacang kara
Empu sakit tiada tara
Xante penuh huru-hara
Ajaib bagai batu mutiara
Cari kawan semangat membara
Taruh rindu di puncak menara
10 januari 2005
HANYA PERASAAAN
Dibalik Cahaya Yang Remang
Timbul Perasaan Yang Bergejolak
Ingin Rasanya Membangun Bukit
Yang Diliputi Rasa Dan Masa
Ingin Meletus Rasanya Bedil
Namun Sasaran Belum Nampak
Entah Dimana Dan Kapan
Peristiwa Ini Bisa Terwujud
Perasaan Manusia Terus Bergejolak
Dengan Bedil Dibagian Depan
Siap Menyemburkan Peluru Kesasaran
Agar Tercapai Keinginan Manusia
Biar Waktu Terus Berlalu
Namun Perasaan Terus Berkobar
Ingin Membangun Bukit Berlalu
Dalam Bentuk Jiwa Dan Raga
20 juni 2005
Timbul Perasaan Yang Bergejolak
Ingin Rasanya Membangun Bukit
Yang Diliputi Rasa Dan Masa
Ingin Meletus Rasanya Bedil
Namun Sasaran Belum Nampak
Entah Dimana Dan Kapan
Peristiwa Ini Bisa Terwujud
Perasaan Manusia Terus Bergejolak
Dengan Bedil Dibagian Depan
Siap Menyemburkan Peluru Kesasaran
Agar Tercapai Keinginan Manusia
Biar Waktu Terus Berlalu
Namun Perasaan Terus Berkobar
Ingin Membangun Bukit Berlalu
Dalam Bentuk Jiwa Dan Raga
20 juni 2005
TAKDIR
Hidup kelam bagai mimpi
Diselimuti perasaan dan angan-angan
Yang tiada menentu
Dalam setiap langkah
Namun baru tersadari
Ini hanya cerita dongen
Yang terjadi dalam sejarah
Dan tidak mungkin terwujud
Hanya mimpi selalu menghantui
Perasaan yang selalu mengecam
Angan-angan yang selalu membayang
Pikiran yang tiada menetu
Namun akan tetap terjalani
Apa yang menjadi takdir
Apa yang telah digariskan
Hingga akhir hayat nanti
9 desember 2005
Diselimuti perasaan dan angan-angan
Yang tiada menentu
Dalam setiap langkah
Namun baru tersadari
Ini hanya cerita dongen
Yang terjadi dalam sejarah
Dan tidak mungkin terwujud
Hanya mimpi selalu menghantui
Perasaan yang selalu mengecam
Angan-angan yang selalu membayang
Pikiran yang tiada menetu
Namun akan tetap terjalani
Apa yang menjadi takdir
Apa yang telah digariskan
Hingga akhir hayat nanti
9 desember 2005
KEPEDIHAN HIDUP
Perasaan Kalang Kabut
Bagai Awan Yang Kelam
Diwaktu Musim Dingin
Dalam Meniti Jalan Hidup
Bayang Bayang Selalu Menyelimuti
Hingga Malam Pun Tiba
Dan Menyatu Dalam Mimpi
Hingga Siang Pun Menjelang
Hari Berlalu Bagai Bara
Mengecam, Menghantui, Membayangi
Seperti Hidup Tiada Berarti
Dalam Melangkah Yang Tiada Tujuan
Hari Berlalu Begitu Sepi
Bagai Bumi Tanpa Penghuni
Hingga Waktu Pun Menjemput
Sampai Akhir Nanti
9 desember 2005
Bagai Awan Yang Kelam
Diwaktu Musim Dingin
Dalam Meniti Jalan Hidup
Bayang Bayang Selalu Menyelimuti
Hingga Malam Pun Tiba
Dan Menyatu Dalam Mimpi
Hingga Siang Pun Menjelang
Hari Berlalu Bagai Bara
Mengecam, Menghantui, Membayangi
Seperti Hidup Tiada Berarti
Dalam Melangkah Yang Tiada Tujuan
Hari Berlalu Begitu Sepi
Bagai Bumi Tanpa Penghuni
Hingga Waktu Pun Menjemput
Sampai Akhir Nanti
9 desember 2005
Langganan:
Postingan (Atom)