Melihat badan tegak ditepi sungai
Memegang tongkat berujung tali
Ikut terpaut rasanya hati
Ingin turut ke sungai
Badan tegak dipinggir kali
Mengail ikan dangan tali
Pandang bunga ditepi sungai
Bunga mekar untuk hati
Badan gerak tiada terasa
Pandang hati tiada terduga
Biar mengail tetap juga
Badan menanti senyum tiba
Pandang mata tiada berkedip
Mata menyatu tanpa sayup
Dibawah sinar yang redup
Membawa pesan dengan sedap
24 februari 2004
Blog ini memberikan pengertian kepada kita bagaimana menyampaikan sesuatu kepada orang lain lewat tinta dan kertas dalam puisi
Senin, 30 Juli 2007
SABAR
Hari tiada berarti
Semua hidup untuk diri
Harus berdiri dikaki sendiri
Menutup diri dari pengaruh iri
Semua ilmu untuk diri
Usahakan percaya diri sendiri
Bermanfaat dikemudian hari
Bagi kelangsungan hidup ini
Semua manusia punya arti
Carilah arti diri sendiri
Agar mudah menelusuri hari
Dalam mencapai tujuan hati
Jangan terpengaruh rasa benci
Hidup dalam takdir Ilahi
Berharap dari genggaman Rabbi
Dalam mencapai hidup berarti
17 juni 2004
Semua hidup untuk diri
Harus berdiri dikaki sendiri
Menutup diri dari pengaruh iri
Semua ilmu untuk diri
Usahakan percaya diri sendiri
Bermanfaat dikemudian hari
Bagi kelangsungan hidup ini
Semua manusia punya arti
Carilah arti diri sendiri
Agar mudah menelusuri hari
Dalam mencapai tujuan hati
Jangan terpengaruh rasa benci
Hidup dalam takdir Ilahi
Berharap dari genggaman Rabbi
Dalam mencapai hidup berarti
17 juni 2004
SEMANGAT
Dia datang sambil terlena
Dengan memakai kereta kencana
Ditarik oleh kuda lencana
Dia aneh tapi nyata
Dia datang dengan senjata
Dengan kekuatan dari mata
Dan penuh dengan derita
Dada berdebar menanti kabar
Dari pesan yang hambar
Desak hati yang sabar
Demi langkah yang tersebar
Darah mengalir tubuh bangkit
Dari hati yang sakit
Dengan semangat yang membukit
Dalam jiwa yang mengungkit
28 desember 2004
Dengan memakai kereta kencana
Ditarik oleh kuda lencana
Dia aneh tapi nyata
Dia datang dengan senjata
Dengan kekuatan dari mata
Dan penuh dengan derita
Dada berdebar menanti kabar
Dari pesan yang hambar
Desak hati yang sabar
Demi langkah yang tersebar
Darah mengalir tubuh bangkit
Dari hati yang sakit
Dengan semangat yang membukit
Dalam jiwa yang mengungkit
28 desember 2004
SEBUAH HARAPAN
Hati mati seperti pati
Tiada suka tiada duka
Hati mengadu dalam sunyi
Tiada hati tanpa jiwa
Jiwa bersemayam dalam hati
Gundah gulana hati mengadu
Tiada kata tiada dusta
Langit mati pantai sakit
Bisa kawan jadi lawan
Menunggu uban tinggal hari
Hari menghijau tumbuh menapak
Bunga taman bunga melati
Hijau setangkai tanda harapan
Hati sabar menanti hari
Kelak hari tumbuh menghijau
Bunga melati membawa harum
13 maret 2004
Tiada suka tiada duka
Hati mengadu dalam sunyi
Tiada hati tanpa jiwa
Jiwa bersemayam dalam hati
Gundah gulana hati mengadu
Tiada kata tiada dusta
Langit mati pantai sakit
Bisa kawan jadi lawan
Menunggu uban tinggal hari
Hari menghijau tumbuh menapak
Bunga taman bunga melati
Hijau setangkai tanda harapan
Hati sabar menanti hari
Kelak hari tumbuh menghijau
Bunga melati membawa harum
13 maret 2004
Minggu, 29 Juli 2007
LIKU-LIKU JALANAN
Angin sejuk angin sepoi
Menyambar kian menerbangkan
Menelusuri pucuk dedaunan
Dalam mengisi rongga kehidupan
Angin berhembus tanah berdebu
Menyelimuti sekujur tubuh
Biar tubuh penuh debu
Asal semangat tetap menggebu
Jalan setapak sinar terik
Membakar bumi dalam tubuh
Dibawah cemara pohon bakau
Ditengah alangn pasir berduri
Dibawah angin turut berkabut
Menerawang dalam semangat jiwa
Memberi langkah penuh tekad
Dalam menoreh segenggam harapan
13 september 2004
Menyambar kian menerbangkan
Menelusuri pucuk dedaunan
Dalam mengisi rongga kehidupan
Angin berhembus tanah berdebu
Menyelimuti sekujur tubuh
Biar tubuh penuh debu
Asal semangat tetap menggebu
Jalan setapak sinar terik
Membakar bumi dalam tubuh
Dibawah cemara pohon bakau
Ditengah alangn pasir berduri
Dibawah angin turut berkabut
Menerawang dalam semangat jiwa
Memberi langkah penuh tekad
Dalam menoreh segenggam harapan
13 september 2004
Langganan:
Postingan (Atom)